Ia menghampiri begitu saja
Membelai rambut
Dengan lembut
Senyumnya meyakinkan
Walau tanpa selatah kata
Diluncurkan menjadi ujar
Telunjuknya memberi arah
Legam tanduk itu dikejauhan
Sewarna kepala ia berada
Mengkamuflasekan keberadaanya
Dimana tempat yang telah menyatukannya
Pukau pada adanya hingga kuat telah merupa
Bentuk yang kini dimilikinya talah bertahan
Telah luput dari hausnya laras-laras
Ia mungkin penghuni sejati tempat ia
Menunjukkan keberadaanya yang tak mungkin
Terlahap bersama tanduk - tanduk kekar itu
Ia hanya memberi pilihan
Tentang apa yang boleh tampak dihadapan
Lalu angin dan gerimis itu seperti
Telah membawa semua bagai cerita
Alam mimpi yang membangunkan tengah malam ...