Tampilkan postingan dengan label bayang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bayang. Tampilkan semua postingan

peluang









Tanpa berpikir panjang
Juga tanpa rumusan 
Melihatmu di pelataran 
Adalah perwujudan tenaga 
Tanpa palu dan pemukul 
Membenamkan paku tajam 
Tidak menjadikannya tujuan 
Apalagi menakutkan 
Tuan  dan puan yang bertandang 
Kemunculanmu adalah sapaan 
Meriuh riangkan dengan indahnya 
Tetabuhan selantang lesung -lesung 
Diarak barisan alu dalam genggaman 
Dewa-dewi penumbuk bulir -bulir tuaian 
Tersimpan rindunya tanpa suar 
Menatap heningnya langit 
Yang seakan memungkinkan kenangan 
Hidup kembali melambatkan bayangan 
Masa-masa itu... terasa sangat ringan 
......

menyehatkan



Meluncur disebuah rongga 
Tatkala condong cahya meletakkan 
Selingkar warna permainan 
Orang tertegun Akan dibuat
Itu bukan bayangan yang direkanya
Dinanti geraknya sbagai pelengkap 
Kontan hela nafas menjeda 
Nyanyian lewat pematang 
Yang jadi mimpi kecil 
Bagai didepan bayang 
Urung pusaka yang diletak 
Dibanjir sahut menyahutnya 
Kicau mungil sirambut legam 
Membalikkan kanvas kering 
Menuangkan tarian tarian kelakar 
Sekali dua kali wajah itu memiringkan 
Amatannya lada hasil kuasnya yang terhenti 
Genap derajat berangka ganjil 
Kerut keningnya masih mengingat 
Seumpat tawa menyela canda 
Ingin ia katakan 
Belum terlalu larut 
Masih kita miliki untuk bersama 
Sedikit gelisah yang lain 
Tampak menahan kentut 
Gak dilihat dengan merunut 
Yang bersama udah mengeja 
Langkah tak akan kemana.....