Tatkala condong cahya meletakkan
Selingkar warna permainan
Orang tertegun Akan dibuat
Itu bukan bayangan yang direkanya
Dinanti geraknya sbagai pelengkap
Kontan hela nafas menjeda
Nyanyian lewat pematang
Yang jadi mimpi kecil
Bagai didepan bayang
Urung pusaka yang diletak
Dibanjir sahut menyahutnya
Kicau mungil sirambut legam
Membalikkan kanvas kering
Menuangkan tarian tarian kelakar
Sekali dua kali wajah itu memiringkan
Amatannya lada hasil kuasnya yang terhenti
Genap derajat berangka ganjil
Kerut keningnya masih mengingat
Seumpat tawa menyela canda
Ingin ia katakan
Belum terlalu larut
Masih kita miliki untuk bersama
Sedikit gelisah yang lain
Tampak menahan kentut
Gak dilihat dengan merunut
Yang bersama udah mengeja
Langkah tak akan kemana.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar