Tampilkan postingan dengan label warna. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label warna. Tampilkan semua postingan

Sampai Padu



Dari pedang pusaka tua yang rapat tersimpan telah menetes pesan yang datang dengan tabir cahaya dingin membisukkan setiap pinta agar berada di tempatnya  tanpa mengusik langkah - langkah yang disiapkan...

Penanda itu telah punya cara sebagaimana jalannya kisah sejarah pernah dan senantiasa menjamah keabsahannya ....

Penguas warna memberikan keindahaannya mengusir kegelapan memberikan hiburan penanda kedipan hingga pendar penerang... 

Penguas kisah malam itu melantunkan senandung mencongakkan mantra sesembahan hingga mantra -mantra kadigdayan penyegera kedasyatan dalamnya tenaga inti yang murni mengalir .....

Dalam  sakral ujarannya yang kini tanpa lagi dirapal dengan berucap ,tidak usah keraguan menyelimutimu dan singkirkan ini jika bukan pesan untukmu, ini hanya dapat disampaikan secara langsung atau tidak hanya kepada yang ditanya. Selebihnya tak lain hanya seperti sampah atau aksara-aksara  kuno milik leluhur yang berserakan..




Tempat Tepat




Ia menghampiri begitu saja 

Membelai rambut 

Dengan lembut 

Senyumnya meyakinkan 

Walau tanpa selatah kata 

Diluncurkan menjadi ujar 

Telunjuknya memberi arah 

Legam tanduk itu dikejauhan 

Sewarna kepala ia berada

Mengkamuflasekan keberadaanya 

Dimana tempat yang telah menyatukannya 

Pukau pada adanya hingga kuat telah merupa 

Bentuk yang kini dimilikinya talah bertahan 

Telah luput dari hausnya laras-laras 

Ia mungkin penghuni sejati tempat ia 

Menunjukkan keberadaanya yang tak mungkin 

Terlahap bersama tanduk - tanduk kekar itu 

Ia hanya memberi pilihan 

Tentang apa yang boleh tampak dihadapan

Lalu angin dan gerimis itu seperti 

Telah membawa semua bagai cerita 

Alam mimpi  yang membangunkan  tengah malam ...