Tampilkan postingan dengan label cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cinta. Tampilkan semua postingan

Sangat Memungkinkan





Walaupun 

Tanyamu masih sering terulang

Cukup sudah kini mulai menampakkan 


Ingkar atau menjauh 

Tampak bukan dirimu 

Umbar sesumbar pasti kau hindar 


Butuh waktu lama mungkin iya....

Haru dapat tereja pada binar matamu 

Setiap katamu seperti pelengkap simponi 


Esok seperti siap kau songsong 

Nuansa pelengkap menanda cintamu 

Akrap dimengerti penuh rasa olah dia 

Manis hati penanti juga pengagumu 

Biar dua atau tiga kali belum juga 

genap mengerti mau dibawa kemana 


Hubungan yang sebenarnya 

Cinta yang nyaris bertepuk tangan 




menyehatkan



Meluncur disebuah rongga 
Tatkala condong cahya meletakkan 
Selingkar warna permainan 
Orang tertegun Akan dibuat
Itu bukan bayangan yang direkanya
Dinanti geraknya sbagai pelengkap 
Kontan hela nafas menjeda 
Nyanyian lewat pematang 
Yang jadi mimpi kecil 
Bagai didepan bayang 
Urung pusaka yang diletak 
Dibanjir sahut menyahutnya 
Kicau mungil sirambut legam 
Membalikkan kanvas kering 
Menuangkan tarian tarian kelakar 
Sekali dua kali wajah itu memiringkan 
Amatannya lada hasil kuasnya yang terhenti 
Genap derajat berangka ganjil 
Kerut keningnya masih mengingat 
Seumpat tawa menyela canda 
Ingin ia katakan 
Belum terlalu larut 
Masih kita miliki untuk bersama 
Sedikit gelisah yang lain 
Tampak menahan kentut 
Gak dilihat dengan merunut 
Yang bersama udah mengeja 
Langkah tak akan kemana.....