Tampilkan postingan dengan label arah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label arah. Tampilkan semua postingan

Tempat Tepat




Ia menghampiri begitu saja 

Membelai rambut 

Dengan lembut 

Senyumnya meyakinkan 

Walau tanpa selatah kata 

Diluncurkan menjadi ujar 

Telunjuknya memberi arah 

Legam tanduk itu dikejauhan 

Sewarna kepala ia berada

Mengkamuflasekan keberadaanya 

Dimana tempat yang telah menyatukannya 

Pukau pada adanya hingga kuat telah merupa 

Bentuk yang kini dimilikinya talah bertahan 

Telah luput dari hausnya laras-laras 

Ia mungkin penghuni sejati tempat ia 

Menunjukkan keberadaanya yang tak mungkin 

Terlahap bersama tanduk - tanduk kekar itu 

Ia hanya memberi pilihan 

Tentang apa yang boleh tampak dihadapan

Lalu angin dan gerimis itu seperti 

Telah membawa semua bagai cerita 

Alam mimpi  yang membangunkan  tengah malam ...



Nujum Belalang



Kakinya ia tidak tunggal 

Jelas terlihat bergerigi 

Pasangan yang lain 

Dipenuhi dengan duri 

Ahli nujum bercanda 

Tak akan menyandingkannya 

Dengan katak 

Untuk didudukkan berhadap 

Lalu mereka disuruh 

Menebak sesukanya 

Kemana keduanya akan melompat 

Pilihan yang diberikanya 

Hanya terbatas 

Pada tumpukan dua bata 

Ah itu dipikir yang lain kurang kerjaan