Pelarian Liar dan Peliaran




Dibawah rindang pohon tua itu
Penyamun yang telah lunglai terhenti
Berlari dari belantara yang satu
Kini telah memasuki belantara lain
Yang baginya kini semakin disadari
Semua hanya tentang berlari...
Dari kenyataan yang dihadapi..

Tanpa berkedip
matanya hanya tertuju
pada makhluk kecil itu
Yang tanpa disadari....
air matanya menetes di pipi
Seperti luluh keberingasannya
Bagai luntur  kedigdayaannya 
Wilayah kebanggaan dirinya 
saat berada disekitar
para pengikut-pengikut setianya
yang satu persatu telah menghilang
entah kemana..

tidak seorang pun...
membuatnya ini terjadi
kecuali pemandangan binatang kecil
yang berada di depannya memanggungkan drama
kehidupan akan kesetiaan dan mungkin itu yang disebut cinta
baginya yang telah banyak bertaruh demi keuntungan
juga kesenangan dan kepuasan diri
telah banyak melupakan bahkan meninggalkan
keluarganya....
tanpa mampu berbuat seperti binatang-binatang itu
dengan penuh kerelaan memberikan yang terbaik...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar