Tampilkan postingan dengan label bagian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bagian. Tampilkan semua postingan

Tambal Sulam



Seperti biasa ia menyapa 

Sebagai apa dia adanya

Sudah menjadi bagiannya 


Melipat juga menganyam 

Yang sudah banyak terbelah

Tidak setebal bagian asal 

Makin memudahkannya begitu 

Yak   ... tidaklah 

Kuingin bicara tentangnya 

Juga situasi bawah tangan 

Diam tak seberisik knalpot 

Bertak dua atau yang berlipat 

Mengenalnya atau sebatas

Ruasan nama yang terpampang 

Bilah kulit dan daging berselang

Menuntut tanya tanpa bersuara 

Membangun kunstruksi datar 

Hingga melengkungkan  bentuk 

Berwadah kelonggaran jarak 

Yang kata mereka bagian artistik 

Terdiam mata bisa dibuat 

Memastikan tak mengenal semua itu 

Remis


Pria bercaping itu mencuatkan beban pikirannya semakin terasa ringan, tidak mengherankan apabila mendorong melahirkan banyak inovasi pemikiran.

Acapkali diulangnya menjadi cerita, penguat dirinya bukan kepangkatan dan embel embel di sekitar namanya. Apalagi makanan remis kesukaannya yang ia kumpulkan sendiri pada petak -petak lahan garapannya.

Ia bukanlah sosok yang ada dalam percaturan para petinggi atau pesohor, yang dikenali khalayak dengan mudahnya, sebagai orang kebanyakan di sana layaknya teman setiannya pematang pematang itu. Namun ia telah menjadi bagian istimewa baginya.