Tampilkan postingan dengan label wajah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wajah. Tampilkan semua postingan

Karena Ada Huruf

 








Mengapa jadi bergetar?

Bertanya ia dengan malu memandang wajahnya...

Persis sekali ... teman setia mengangguk 

Pernah begitu? ... yang lain memastikan 

Dengan menyandarkan  tubuh dikursi baru berbahan kayu terbaik....

Ia mengalihkan pandangan pada mengkilatnya kursi lobi terdekat sambil menanti yang lain memberi jawab sebagai pelengkap kegalauannya...

Sepasang mata mengamati lalu menimpali........

Pernis....! Kalo bahan aslinya tidak seterang itu.....

Pernah lihat Pernis?

Persis itu yang ingin kutanyakan...? Galaunya ia tiba- tiba terobati oleh obrolan sedikit bukan oleh satu dua kata....

Setelah q lega u bisa cerita.....


simpang siur




Nggak usah buru-buru 
Langsung percaya begitu saja 
Katanya atau kata orang ...
Tanpa tahu orang siapa 
Dimana tanpa wajah 
Orang lewat lalu lalang 
Dengerin jadi bingung ....


Cepat atau Lambat



Surat kepada La yang 

Mereka semua tahu ada yang punya hak 
Mereka juga punya 
Ada tujuan menutupi kemaluaanya 
Biar tidak melorot dan jelas terlihat 
Mereka terkadang dibibgungkan
Oleh pelukis yang bingung pake kuasnya
Oh itu konyol kalo udah dipegang 

Surat kepada angin 

Bolak balik hingga memutar arahnya 
Tetap tak kelihatan dirinya 
Berpulang pada yang disentuhnya 
Masih ada yang ragukah 
Orang tetap ingin bermain 
Cepat atau lambatnya tiupan 
Bicara apakah aman permainan menerbangkannya mengulur benang panjang ...

Surat kepada buluh 

Kutitipkan nyanyian rindu padamu 
Yang visa terbang memeluk langit 
Kupasrahkan ketajamanmu membubung 
Dalam lembaran perekat yang menyatu 
Dengan tubuhmu meluaskan balutan kering 
Jangan betanya dosa kepadanya buluh gelap yang telah lebur 
Suara ini punya cara menyampaikan maksudnya oleh kuasa tangannya yang memberinya .

.

teman jalosi



Kebetulan saja 
Sore itu dapat melihatmu 
Melintas sebentar saja 
Terlihat bukan berpapasan 
Juga tidak lewat jendela 
Apalagi pintu yang terbuka 

Aku juga tak meminta 
Secara langsung 
Apalagi mendekati 
Celah sempit yang berada 
Seperti memberikan  kebebasan 
Hembusan terarah memberi putaran 

Pikiran menyerap keaslian 
Tanpa perlu pembeku arti 
Ide segar tidak mengalir sendiri 
Tapi is diijinkan datang 
Kapan pun untuk menempati ruang 

Ia tidak mengerti 
Siburuk rupa punya kemanisan 
Bila penutup wajah 
Yang menakutkan telah dilepas 
Asal jangan mrmaksanya melepas 
Jika bukan saat yang terbaik untuknya