Berpayung Seleksi

Si Bolang dipanggil

Si Bolang lalu datang

Disurunya ia duduk 

Ia pun lalu segera duduk 

Diberikannya ia makanan 

Lalu ia pun memakannya...

Sejak ia datang 

Saat ia dipanggil 

Waktu ia mendekat dan duduk 

Ekornya terus saja menari-nari 

Bahkan saat ia makan pun 

Ekornya tetap saja sama 

Dengan lincah terus menari -nari 

Sesekali ia berhenti makan 

Lalu memandang majikan

Dengan bersuara kecil 

Lalu melanjutkan makan lagi

Bahkan semakin lahap...

Setelah majikan memberikan tanda 

Walau hanya sebuah anggukan 

Padamu kutulis 

Cerita kecil ini...

Walau pun diriku bukanlah 

Seorang yang memiliki atau seorang ahli 

anjing...

🙂

Semua itu hanya seleksi pengalaman biasa 

Seperti cara majikan telah lama memilih, dengan seleksinya sendiri 

Agar ia dapatkan

Peliharaan yang juga punya senyuman 

Sebagaimana dirinya juga punya senyuman, walau tidak seutuhnya sama...

Hingga keduanya kini, tetap saling menjaga; anjing menjaga seisi rumah dan tuannya, pemiliknya juga menjaga ia punya 

anjing...


Kembalikan Saja



Itu...
Kerjaan 
Punya siapa 

Siapakah yang mencoba 
Untuk mencoba 
Melepaskan.....

Apa 
Pengikat itu 
Menjadi pengusikmu 

Atau 
Dengan adanya 
Hubungan tidak penting 

Aku 
Bukan 
Bagian lain 

Bukan pula orang 
Yang mengerti 
Semua itu 

Jika saja kau tahu 
Bagian mana terbaik 
Termasuk untuk mengembalikan

Lakukan 
Yang pantas 
Dan dapat kau lakukan..

....


Penampang

Ada kalanya seperti saat -saat tertentu 

Pranala lain tentu sangat membantu 

Seperti penambah tenaga juga pendukung visual agar menambah daya cerna yang semakin terarah, baik yang membaca, melihat dan mendengarkan.

Saat ini ada yang mampu melakukan sesuatu yang istimewa dan saya yakini ia tidak menapak di tanah untuk dapat melakukan itu.

Ini sama sekali tidak bicara akan tebalnya alas kaki atau sandal yang mengangkat dia setinggi orang berpangkat, sekali lagi bukan dalam kontes yang demikian.

Menempati wilayah sendiri atau pada posisi dimana saya berada itu sesuatu yang tinggi untuk dijangkau orang sembarangan. Semisal bagaimana moncong muara  digambarkan menyedot dan melahap sesuatu yang bukan makanannya, misalnya melahap kelereng atau bola bekel pasti orang menambahkan sesuatu yang bau pada permukaannnya bila itu memang dilakukan; atau moncong itu menolak yang biasanya disukai, padahal tinggal tulang kering sudah tiada daging sama sekali ; ini jika secara visual tangkapan hingga cernaan yang dapat dengan asal disematkan.

Ini dalam sepenggal jeda 

Mengisi senja mengeja sapa 

Juga dengan sesekali melongok hutan

Dari jendela sisi yang bersebelahan arah samping menuju hutan 

Tempat  dimana diceritakan orang -orang bahwa dari sanalah bekas dan jejak kaki yang bercakar tajam memilih jalan. Meskipun kenyataan masih diawang -awang karena semua berbumbu katanya. Namun demikian ini tidak dan jauh dari maksud mengatakan tidak mungkin. Karena mereka masih menyimpan juga menyediakan logika tambahan dan tanpa diminta harus membelinya dengan argumen.

Pengelupasan Lain

 

Bagai tiada diragukan 

Malam adalah miliknya

Wajah yang dulu pernah dekat 

Terasa ia menghampiri , untukmu 

Membuang sudah tebalnya permukaan

Penutup terkeras hingga daging menyingkir 

Untuk mnampakkan yang paling dalam 

Sebagai yang telah lama sekali dicari 

Namun kini kekerasan jauh dasyat di dalam inti

Masihkah ada yang harus dibayarkan 

Untuk sampai maunya mata 

Melihat kedalaman yang lebih...

Dengan apa semua mata saling berpandang 

Ingin menemukan sebuah jawaban 

Tiada mungkin kekerasan akan membuat semua 

Mendapat keinginan sampai pada keutuhan 

Tiada pemukul yang terpilih untuk digunakan...

#@#

Sel O

Diatas sebuah simbol 

Juga tiada jauh dari senyuman 

Kepemilikan tanpa ia canangkan 

Atau dengan berotot ia teriakkan 

Ia lebih memilih jari terbaik melukiskan mengulang adanya kenyataan yang lebih pantas berada disana.. mengisahkan 

Ia yang menyuarakan 

Bagaimana menerima perlakuan 

Sebagai bagian yang sering 

...

Pada kondisi sedemikian tinggi 

Dikelilingi aneka cara memuji 

Juga lekat dan rapatnya pengeliling

Setia sebagai penari... berlaras hati 

Tidak akankah sampai ia 

Apa yang orang biasa 

Hingga mereka yang jelata 

Hidup dalam perlakuan...

Yang lebih melekat dalam 

Setiap geraknya 

...

Naif mungkin menutup 

Keluh yang paling...

Tanpa membanding .

Apalagi menyempatkan 

Diam dan merasakan..

Mereka yang bukan apa -apa 

Pun untuk menyuarakan 

Apa yang dirasakan...

Jika yang paling 

Bukan batu, 

Niscaya keluh itu di luar 

Jangkauan ia memiliki nalar...

Juga untuk menalar hal yang paling 

remeh dan kecil bagai  pa sir sebutir...

Sandal Jepit Ringan

Seberat apa sebenarnya 

Seluruh bawaannya 

Seusia kelahiran 

Atau sama dengan 

Alas yang dikenakannya 


Hanya sandal jepit biasa 

Dipakainnya kesana kemari 

Walau beban tubuhnya bertambah 

Sandal itu tetap pada bentuknya 

Mampu membawanya juga 


Ini baginya bernilai 

Bukan tentang kemewahan 

Namun lebih pada kenyamanan 

Cukup omongan dan jawaban ringan 

Seperlunya karena itu bukan segalanya....


Lalu mengapa 

Jika itu tidak penting 

Tetap saja dituliskan.....

Jawabannya lebih sederhana 

Jangan dibaca!

Mengapa?

Dengarkan saja, apabila memungkinkan, bukankah itu juga dapat dilakukan sekarang?

Terpilih Dari Jauh

 

setelah mendengar 
Yang namanya sebuah pertanda
Itu telah dijadikan hal yang sepadan 
Dengan keadaan bahwa ia telah melihat 
Atau menemukan yang ia cari 

Masih saja dan mungkin
Bahkan sangat mungkin dipertanyakan 
Hingga diperdebatkan dengan serunya 
Utamanya bagi yang belum mengerti 
Keadaan yang sebenarnya...

Kepenuhan akan pemahaman 
Biasanya otomatis saja terasakan 
Menjadi seolah mengalir berantainya 
Sebuah pesan tanpa henti menjadi 
sebuah tindakan langsung hingga 
Menyentuh keadaan yang dinanti s3mua.

Seakan dari jauh sudah memilih dengan tepat tanpa melihat, kecuali rasa saling percaya yakin mampu melakukan yang terbaik sesuai k3mampuannya sendiri.

Ban Tua Kupasan

Ini kusebut dan kutujukan 

Kepadamu sang pemilik hati 

Yang pertama agar engkau mengerti 

Itu saja tiada lebih apalagi dengan paksa 


Dari sananya adalah inti 

Tiada maksud menunjuk letak 

Ditengah yang memusat atau pinggiran 

Diluar nalar bagiku memaksamu 

Membuat arah jadi gairah 

Padanya mengeja sunyi ditengah gasing 


Setiap kata sayang panjang dilangkah

Mengerti keadaan hanya sepintas jalan 

Arti utuh sedikit tiada kunjung penuh 

Ikan-ikan yang berenang kala ia menyeberang 

Mengingatkan akan engkau yang datang 

Bagai amphibi memiliki iba 

Dan kekuatan mengulur tangan...

Aku bukan siapa -siapa dalam mengubah keadaan jaringan jalan yang begitu rumit tanpa menyentuh setiap tumit pendatang.

Hanya roda-roda tua yang mengaspal di atas jalan kebanggaan para penghuni pulau ini hanya percaya padamu.


Ada Apa Denganmu?



dengan sejuta argumen
mungkin biar tampak keren 
mulanya seolah sendiri dan beken 
tanpa tahu juga tanpa memberi tanya 
inginnya secepat tuntas seperti harga pas 
lagunya berganti mengingkar dari masa lalu
tiada benakmu menyisa rongga untuk sebuah arti keingintahuan tentangnya....
tiada luka yang ingin kau buat 
namun kelak akan mengerti 
bagaimana halus dan lugas panjatnya 
diperdengaRkan padamu...
gemingmu mungkin pada cela jauh dari dendam apalagi sentimental....
ukuran materai tanpa bentuk seperti wajahmu yang diwibawakan 
seolah-olah mengerti semua yang ada 
hingga senyumnya hanya membalas 
ada apa... denganmu.
akankah dibelinya ketidakpastian itu dari tempat yang menjulang demi memuaskan kuasanya jari menghitung langkah....?

Menunggu Bersua



sedikit tentang sentuhan yang pernah menjadi tanyamu ketika mengeja keremangan senja

murai itu ada liar ditempatnya

suaranya seolah mengusik sedikit perhatianmu hingga kau berpaling

lalu ia yang ingin punya waktu bicara juga mengerti

keadaan itu membuatnya sejenak berdiam tanpa lagi melanjutkan tanyanya

sampai dimana pembicaraan dibiarkannya oleh singgahnya diranting berkisah nyaring


selaksa tiada yang terlalu penting untuk disegerakan dengan memburu tanya padamu

memilih membiarkannya pukau nyanyian diranting itu ada buatmu dan nyaman hatimu

satu kata dua kata juga tidak segera mencukupkan mengejakan keadaan

lalu terdengar deru di seberang jurang yang menghentak dari mesin bersuara berat 

kontan suara itu laksana kejut membuat penyanyi kecil segera terbang dalam lara rasa takut

menampakkan kepakan cepat menutup keadaan syahdu yang tersulut suara yang semakin memannjang


rasanya ini hal biasa yang dijumpai dan didengar orang di sana

mungkin bagimu tidak demikian adanya

suara itu peristiwa yang langka mengisi keadaan

lumrah hanya untuk mereka yang biasa namun tetap saja terasa istimewa

kentang telah kau kenali membesar di dalam tanah

sekarang memakannya sudah dengan nama bunyinya yang garing dan gurih


====

===

==

=








\

U MUG

Ini bukan tentangmu 

Juga bukan tentang seperti apa dirimu 

Tiada guna adanya hirau berlebihan untuknya...


Sepekan dalam rundung gunjing 

Tidak perduli akan lolong anjing 

Terus saja bentuk itu meruncing 

Tanpa sedikit pemoles terpancing 

Tiada lelah bibir itu tetap nyaring



Kerontang

Dinanti dalam-dalam di ruang yang setengah menguji

Inilah ruang penantian laksana diatas bara

gemeretak memanasnya baja 

berbenturan....

satu dengan yang lain....

Kenyaringan itu samasekali jauh....

Bahkan sangat jauh dari pekik kemenangan

Pemanas di musim dingin

Pertumpahan tontonan pemecah menajamkan

Arah tuangan kisah kutub tanpa daya tarik

Tangan-tangan berpindah arah

seolah-olah memberikan

Mengulur waktu tanpa berwajah 

jarum yang memutar...

Kering didalam kelegaman itu

Harus ada sebelum kelak dipantikkan

Oleh gigil sang tuan yang menggila tanpanya...

Halaman belakang tiada harus terbelakang

Dalam keramaian

menyambut yang tidak kelihatan 

membuat janji palsu

demi cinta yang tak seberapa berarti....