...himpunan haru semesta menitikkan embun pada hijau lebat pantara yang dipuja dan didamba tetap menjadi tempat peluhnya menetes pada setiap langkah tanpa membeli kembali miliknya dari setiap genggaman siapa pun yang belum pantas menerima setiap arti dirinya yang sering jauh untuk mampu utuh dikenalinya....
Lewat setiap kejatuhan biji yang diterbangkan angin tiada lagi yang pantas dibela dengan ujung bulu landak yang gundul dan ketakutan mendiami lubang-lubang persembunyian itu ...
Ia yang adalah pembawa benih terkecil kubiarkan jauh melayang dibawa sepasang pembawa suara langit; juga kubiarkan terjauh dari gambaran mimpi yang kelak yang akan menghampiri..
Windu yang tiada meninggalkan windu lama tanpa membiarkan sekelumit kisah windu baru tanpa sadar mekarkan kuasa lampau mencengkeram dan menggunakan tangan -tangan lain membutakan pandangan sendiri untuk mengerti hingga membeda kenyataan dan mimpi seolah menjadi sumber mengayunkan amarah kian merajalela...
Anak-anak menghuni jamannya dengan kesenangannya yang dinamai juga dinikmati sebagaimana layaknya permainan, keriangan akan kemenangan juga menggapai tingkatan nyata bagi mereka yang tidak rela dirampas sembarangan tatkala kebersamaan telah menjadi bagian yang sangat bernilai bagi mereka, ini melebihi level atau tingkatan bahkan penjelasan apa pun yang sering dibuat -buat ππ₯oleh anak-anak yang sudah menjadi dewasa, besar dan lupa bagaimana menjadi mereka.
Jauh dari pelanannya telah tereja, bagaimana setiap tarikan dan hembusan nafas yang telah ia lakukan semakin mendekati arti kesadaran baginya, maka...
Wajar telah menjauh keresahan juga keraguan akan keputusan yang telah dibuat untuk mempercayakan....
Ini... hanyalah endapan dari timbunan beban juang yang lama terkubur hingga bertemu pada bayangan yang telah terentas dan mengering bagai arang...
Sepasang kekasih yang telah jauh mengarungi rencana itu telah semakin diyakini mampu bertahan untuk mendapat makan dari antara dan setiap jubal pepohonan sebagaimana pendahulunya membagi kisah tentangnya di sana...
Secuil kisah langkahnya bagai disembunyikan, bagaimana ia merapatkan diri dengan daratan, tanpa memilih sudah berada di dermaga tua berada dibalik pulau dengan selat ramai dan ternama, bagai disana tiada kenangan semanis gula-gula yang acap ditebarkan metropolitan....
Jika benar kelak kelilingmu selesai dengan penuhnya kesadaran sudah dipastikan dapat kau terima tanpa syarat bahwa tidak disetiap tempat dan tidak setiap orang harus diberi kutang atau rok atau celana...panjangnya nalar yang telah kau miliki telah jadi kristalisasi harta terbesar....
"Jaman Edan" yang sering dipakai banyak mulut menyebut asal keadaan tiada pernah digunakan dalam tuturannya, satu cara yang dipilih membiarkan senandungnya rela dibagikan kepada yang dapat terlihat lagi oleh matanya sendiri saat mendekat padanya meskipun tiada panggung dan pengeras juga pengiringnya.
Pinggir rawan bukan nyata wilayah penjual seolah saja sering dilagukan lagi dengan kemiripan setelah perginya hantu baru bikinan moncong-moncong bayaran bagai mesin peniru sang pemilik,
Ayam betina menelorkan, mengerami juga menetaskan ayam. Tidak selalu sama bunyinya, Juga tiupan itu tidak selalu menghasilkan nada, adakalanya ia semakin menghidupkan perapian, untuk menghangatkan, memanaskan mungkin juga untuk memasak sesuatu yang disukanya. Ia tidak ingin berkata lebih...
Saat ini
Mungkin tidak ingin berkata apa-apa, kepadaku tentang hal yang kau mau...
Jika bimbang yang ada padamu sudah pada memuncaknya tingkatan rangkai kejut apa yang akan menggenapkan seratus tahun dalamnya usia melebihi pasar sampai harus membuat semua yang dijajakan laku besar tanpa memakai cara yang kasar, ingin ada tanya sedemikian menuju arah namun akhirnya memudar.
Lantas adamu yang terbatas, singkat dan pendeknya kedatangan terjadi sebagai masa yang menggandakan tekat tunggal tidak dapat disadari utuhnya arti saudara penjual roda-roda besi yang lunak dengan pembungkus getah -getah pohon yang dirampas begitu saja.... tuan-tuan tanah hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.
Pada masa penting inilah seolah telah dengan cepat tanpa telaah berlama -lama disimpan seluruh mantra-mantra penyembuh dan penyuluh dijauhkan dan disembunyikan mungkin dilarikan ke negeri entah berantah. π
Tidak ada komentar:
Posting Komentar