Ujung


Letak yang menjadi tumbuh dan memanjang rambut tebal memerah sudah selayaknya ada disana. Bukan lagi pangkal yang menjadi cerita kekinian untuk menggambar bergantinya alas pandangan. Masih terlalu dini baginya bicara keakasan ampok hingga genggaman contong popcorn melebeli wadah teranyar seringan angin dalam genggaman.

Tanpa sedikit bunyi pun ia tetap saja bisa cerita dengan sengat baunya yang menyinggung tingkat konsentrasi walau tanpa jauh membuyar namun menurunkan nada hingga volume menyanyikan keadaan  hanya bisa punya cerita yang tersisa.

Andai saja ia kepingan itu berbentuk sudah kubawa padamu dengan sangat dekat kudekatkan padamu bila perlu sangat dekat tanpa harus lagi menaminya kentut. Kukatakan ini padamu karena ia memilih tidak demikan seperti gambaran cara orang menggenggam.... harta ....

Jambang dan seluruh kelebatan hingga kau buat menyentuh dada, baginya bukan ukuran tanding  menggambar dengan jangka diatas tahu yang baru tercetak hingga bercecer menahan ujung tajam menahan putaran penulis bentuk yang dikepingkan oleh setiap nilai juang tetes keringat bercampur debu - debu kotor pemukiman yang terasapi industri bergengsi..... oh  itu sebuah 

pengelanturan yang ia coba namai 

Tanpa lagi mau bicara 

Kecuali menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri. Tidak ada kata yang ia sebutkan adanya sebuah ketakutan dan dipilih olehnya untuk dilakukan selain itu apalagi harus mengeleng -gelengkan kepala orang lain.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar