Ambang



Sejak nyanyian pertamamu kudengar 

Sejak kulihat bagaimana nada-nada itu 

Telah engkau mainkan 

Penghuni bukit -bukit itu punya rasa 

Hingga rela menghentikan maunya sendiri 

Untuk ada bersama engkau dan mendengar 

Apa yang sedang engkau senandungkan itu 

Sangatlah menghibur dan dikatakan mengagumkan...

Satu jawaban yang tak cukup hingga sering 

Kembali lagi untuk mendapatkan sapaan hati 

Ditemani kopi pahit sekental seleranya di sana 

Tempat sebuah arti kebabasan digelar tanpa lagi harus pudar mengusik kalangan makhluk -makhluk yang ingin berdiam tenang berdampingan

Tempat gambaran mimpi-mimpi malam ditebalkan oleh kerja mesin -mesin tak bertinta menebalkan bentuk 

Dinding -dinding membalutkan bertuahnya batu -batu hitam melantunkan kembalinya melodi hingga setiap percikan tetes -tetes air usai melewati garis pasang....

Adakah ambang penjelas semua yang terlewati  ini atau akankah terbiarkan alami mengalir semua bersama angin lalu saja....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar