Lalu gesturnya menuntun
Sebagai ajakannya melangkah
Mengikatkan lanjut tuturnya
Di tempat yang terasa lebih nyaman
Pergseran yang tidak jauh
Seperti itu kadar tahunya
Sambil dia mengacungkan jari
Pada kedua tempat mulanya bicara
Hingga mengalirnya cerita-cerita kecil
Sambut topangan datangnya tanya
Tanpa menutup pintu serapat tolakan
Ia telah membukakan pintu kesadaran
Tentang ketidaktahuan tidak melulu
Bahkan dipandang sebagai suatu kesalahan
Seperti kehangatannya menyambut siapa saja
Yang dengan rela bersamanya dengan senang datang bicara banyak hal-hal ringan
Juga menyenangkan.
Itu kata yang sulit untuk kupahami
Bahkan tidak selorohnya belum pernah mendengar apa itu transformasi juga apa itu transisi. Itu jika boleh disebut pasti bukan disini tempatnya. Atau mungkin saat yang terbaik sudah kau punya hanya arahmu pasti tidaklah kemari. Hindarnya membatas ruang yang melebar agar nyamannya keadaan tetap ada.
"Minumlah seduhan itu
Biar badanmu terjaga hangat,".
Tidak berselang lama terdengar orang di seberang jalan bersuara keras, seperti ia sedang bersin - bersin.
"Apakah itu yang kau maksud " wajahnya tampak lucu melontarkan tanya.....
Sambutan tawa sang tamu yang membuat riuh gembiranya ruangan kecil....
Lalu ia menuju ke wastafel yang dinamainya gentong dan mencuci tangan.....
"Ayo kita melakukan transformasi, ada masakan dibelakang buat kita," ajakannya sambil membilas buih sabun yang ada ditangannya.
"Terus terang saya gak paham kata dan pembicaraanmu tentang itu " sembari ia mengajak untuk mundur dari obrolan itu dan menuju kebelakang buat makan dan cerita lain yang lebih menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar