Ia Protes!



Jenuh bukan lagi 

Yang ia suarakan 

Tanpa menunjukkan gigi 

Dia ada berdekat hati 

Senyum mengerti diri 


Kekonyolan pada cara 

Yang tampak is terima

Mendudukkan ia di sana

Sama sekali jauh dari maunya 

Disolek macam gaya perekanya 


Jelajahnya harus terhenti 

Daya arungnya dibebani

Rupanya cara direkatkan 

Berkudung aneka rupa 

Geli harus diri terdiam 


Sudah duhai kawan an...

Jangan kau namai ini 

gurindam ....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar