Jenuh bukan lagi
Yang ia suarakan
Tanpa menunjukkan gigi
Dia ada berdekat hati
Senyum mengerti diri
Kekonyolan pada cara
Yang tampak is terima
Mendudukkan ia di sana
Sama sekali jauh dari maunya
Disolek macam gaya perekanya
Jelajahnya harus terhenti
Daya arungnya dibebani
Rupanya cara direkatkan
Berkudung aneka rupa
Geli harus diri terdiam
Sudah duhai kawan an...
Jangan kau namai ini
gurindam ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar