Setelah melewati
Panjangnya perjalanan
Bagaimana ia merangkai
Perlahan tuturnya bukan mengiba ...
Curahan hati yang sangat dinanti itu
Tiada sedikit pun melewatkan dirinya
Mengerti apa yang sangat dinantikannya
Kentara dan tak lagi
Mampu disembunyikan
Keharuan yang menyelimuti
Saat meniti tangga demi tangga
Yang banyak dinama sebagai
Bagian tempat para pepunden berundak
Terhenti langkahnya....
Pandangannya mengitari dengan sangat teliti
Berhenti ia pada sebuah bercak
Pada batu bagai disinggah sana ....
Terbuka kedua tangannya
Wajahnya tersenyum lalu mengangguk
Seakan menjawab banyak penanti......
Dambanya kembali ke bagian tempat ini
Telah mengiringnya menyertakan diri
Seluruh sisa kegembiraan masa lalu...
Bukan sebuah isapan jempol ....
Seperti halnya takdir sang agung
Pemegang kuasa panji negeri ini
Yang mampu membawanya kembali
Dari keterasingan dirinya jauh di negeri ntah berantah dipasung kurun tamaknya masa lalu tanpa orang mengira datangnya poranda berkepanjangan mengadu aduhkan segelintir cecunguk yang selalu kelaparan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar